Welcome to our online store

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus. Duis cursus egestas hendrerit. Fusce luctus risus id elit malesuada ac sagittis magna tempus. Sed egestas fringilla turpis at ullamcorper. Pellentesque adipiscing ornare cursus.
Latest Products
Kampung Toga

Kampung Toga





Kampung Toga adalah salah satu daerah tujuan wisata yang didirikan oleh PT. Raharja Cipta Toga lestari, dan Kampung Toga itu sendiri berlokasi di daerah Sumedang, yang beralamat di Jl. Cut Nyak Dhien, Gunung Puyuh, Desa Suka Jaya, Sumedang. Didalamnya terdapat berbagai fasilitas yang mendukung seperti adanya:
  • Villa peristirahatan
  • Rumah makan
  • Arena olahraga outdoor serta sarana rekreasi
  • dan Tempat bermain bagi keluarga.
Selain untuk tempat berlibur kampung toga juga menyediakan tempat untuk rapat, resepsi pernikahan, dll.Kami tunggu kedatangan anda semua untuk berlibur ke KAMPUNG TOGA.....

Video's





Kampung Toga adalah salah satu daerah tujuan wisata yang didirikan oleh PT. Raharja Cipta Toga lestari, dan Kampung Toga itu sendiri berlokasi di daerah Sumedang, yang beralamat di Jl. Cut Nyak Dhien, Gunung Puyuh, Desa Suka Jaya, Sumedang. Didalamnya terdapat berbagai fasilitas yang mendukung seperti adanya:
  • Villa peristirahatan
  • Rumah makan
  • Arena olahraga outdoor serta sarana rekreasi
  • dan Tempat bermain bagi keluarga.
Selain untuk tempat berlibur kampung toga juga menyediakan tempat untuk rapat, resepsi pernikahan, dll.Kami tunggu kedatangan anda semua untuk berlibur ke KAMPUNG TOGA.....

Video's

Kampung Toga
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoWurLNY41cLjUpfifXH7YuvsdMkWFE9YwvuvkFVP0DXI6395ZUPVLDJXTX6FrPa8xkLuBBdxt1ZTognIOZisRBM8oi1iSqrYs314vlycLlfQ-BK_kk7dwJjJB1GJ170mcWKUQpKRXYGE/s72-c/k1.jpg
View detail
Gunung Tampomas

Gunung Tampomas



Tampomas adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Jawa Barat, tepatnya sebelah utara kota Sumedang (6.77° LS 107.95° BT ). Stratovolcano dengan ketinggian 1684 meter ini juga memiliki sumber air panas yang keluar di daerah sekitar kaki gunung. Gunung Tampomas termasuk dalam area Taman Wisata Alam Gunung Tampomas

Daftar isi

  [sembunyikan


Letak Geografis

Gunung Tampomas berada di utara wilayah Kabupaten Sumedang. Secara administratif, kawasan Tampomas berada di tiga kecamatan, yaitu BuahduaConggeangPasehCimalakadan Tanjungkerta. Luas area Taman Wisata Alam Gunung Tampomas adalah 1.250 hektar[1].

Potensi Alam

[sunting]lora dan Fauna

Kawasan Hutan Gunung Tampomas termasuk dalam tipe hutan hujan pegunungan dengan keanekaragaman flora dan fauna. Tumbuhan yang mendominasi kawan ini adalah jamujurasamala dan saninten. Sedang jenis hewan yang liar dan banyak ditemui adalah kancillutungbabi hutan dan beberapa jenis burung.

[sunting]Puncak Tampomas


Hutan Pinus di Gunung Tampomas
Puncak Gunung Tampomas (penduduk setempat menyebutnya Sangiang Taraje) adalah sebuah lahan luas setinggi 1684 mdpl seluas 1 hektar yang berada di ujung paling atas Gunung Tampomas. Lokasi ini memiliki estetika tinggi karena dari tempat ini wisatawan dapat menikmati pemandangan indah ke arah Kota Sumedang dan sekitarnya. Adanya lubang-lubang kawah dan batu-batu besar berwarna hitam manambah kekayaan imajinasi bagi yang melihatnya.
Sekitar 200 meter ke arah utara dari puncak Sangiang Taraje, terdapat makam keramat yang dikenal dengan nama Pasarean. Menurut kisah, tempat tersebut adalah petilasan dari Prabu Siliwangi dan Dalam Samaji pada masa kerajaan Pajajaran Lama.
Untuk mencapai kawasan puncak Tampomas, ada beberapa jalur (pos) pendakian. Diantara jalur yang sering digunakan oleh pendaki adalah jalur NarimbangCibeureumdan Buahdua. Di pos pendakian Narimbang terdapat mata air dan curug Ciputrawangi yang terkenal.


Galeri




Tampomas adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Jawa Barat, tepatnya sebelah utara kota Sumedang (6.77° LS 107.95° BT ). Stratovolcano dengan ketinggian 1684 meter ini juga memiliki sumber air panas yang keluar di daerah sekitar kaki gunung. Gunung Tampomas termasuk dalam area Taman Wisata Alam Gunung Tampomas

Daftar isi

  [sembunyikan


Letak Geografis

Gunung Tampomas berada di utara wilayah Kabupaten Sumedang. Secara administratif, kawasan Tampomas berada di tiga kecamatan, yaitu BuahduaConggeangPasehCimalakadan Tanjungkerta. Luas area Taman Wisata Alam Gunung Tampomas adalah 1.250 hektar[1].

Potensi Alam

[sunting]lora dan Fauna

Kawasan Hutan Gunung Tampomas termasuk dalam tipe hutan hujan pegunungan dengan keanekaragaman flora dan fauna. Tumbuhan yang mendominasi kawan ini adalah jamujurasamala dan saninten. Sedang jenis hewan yang liar dan banyak ditemui adalah kancillutungbabi hutan dan beberapa jenis burung.

[sunting]Puncak Tampomas


Hutan Pinus di Gunung Tampomas
Puncak Gunung Tampomas (penduduk setempat menyebutnya Sangiang Taraje) adalah sebuah lahan luas setinggi 1684 mdpl seluas 1 hektar yang berada di ujung paling atas Gunung Tampomas. Lokasi ini memiliki estetika tinggi karena dari tempat ini wisatawan dapat menikmati pemandangan indah ke arah Kota Sumedang dan sekitarnya. Adanya lubang-lubang kawah dan batu-batu besar berwarna hitam manambah kekayaan imajinasi bagi yang melihatnya.
Sekitar 200 meter ke arah utara dari puncak Sangiang Taraje, terdapat makam keramat yang dikenal dengan nama Pasarean. Menurut kisah, tempat tersebut adalah petilasan dari Prabu Siliwangi dan Dalam Samaji pada masa kerajaan Pajajaran Lama.
Untuk mencapai kawasan puncak Tampomas, ada beberapa jalur (pos) pendakian. Diantara jalur yang sering digunakan oleh pendaki adalah jalur NarimbangCibeureumdan Buahdua. Di pos pendakian Narimbang terdapat mata air dan curug Ciputrawangi yang terkenal.


Galeri


Gunung Tampomas
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXfkcDHhN64hrEtobJ6NiZaoldp3lSir-1Wha4NkmEIwJd6klowazZ4Rxq6qVM5n5JXkO39648K9sv55rivyQ17nPT2BJNdqf4yg5WECPM4OfesiUeFcGvTq9na1qQkforxoQwkQ3q148/s72-c/6936_396716840407735_287300728_n.jpg
View detail
Kang Eful

Kang Eful



Kang Eful
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-a2rh05hwoJByeXpNDMoOjD4Z8AhssFFJ-uN1qk2XDnnbAoE_VKc8SDGFEaYZNVfL85H1fe5NbPtk6aqivMIeihceAJgCVQ-gzbRNBPjbeJwg1S8mPuiM0fmVbjbuhbYDL3j_P-dJOfQ/s72-c/550256_379142738831812_452312786_n.jpg
View detail
Obyek wisata Talaga herang

Obyek wisata Talaga herang

OBYEK WISATA TELAGA HERANG
KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA




Talaga Herang, biasa di sebut oleh penduduk setepat menamakan obyek wisata ini , hanya beda bahasa saja Talaga dengan Telaga artinya sama saja. Talaga Herang mempunyai air yang bening dengan pepohonan rindang yang berada di sebelah nya yang menghiasi indahnya Telaga Herang. Banyak yang berkunjung ke objek wisata ini dari mulai penduduk Majalengka sendiri sampai Luar kabupaten Majalengkapun sering berkunjung ke Objek wisata ini. Telaga Herang yang berada di Desa Jeruk Leueut Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka salah satu objek wisata alam yang cukup ramai di kunjungi di saat liburan sekolah.





Jalur Bandung - Cirebon Melewati dua Kabupaten yaitu : Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Majalengka.




OBYEK WISATA TELAGA HERANG
KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA




Talaga Herang, biasa di sebut oleh penduduk setepat menamakan obyek wisata ini , hanya beda bahasa saja Talaga dengan Telaga artinya sama saja. Talaga Herang mempunyai air yang bening dengan pepohonan rindang yang berada di sebelah nya yang menghiasi indahnya Telaga Herang. Banyak yang berkunjung ke objek wisata ini dari mulai penduduk Majalengka sendiri sampai Luar kabupaten Majalengkapun sering berkunjung ke Objek wisata ini. Telaga Herang yang berada di Desa Jeruk Leueut Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka salah satu objek wisata alam yang cukup ramai di kunjungi di saat liburan sekolah.





Jalur Bandung - Cirebon Melewati dua Kabupaten yaitu : Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Majalengka.




Obyek wisata Talaga herang
http://2.bp.blogspot.com/_9s8BSI-SACY/TLCPdPbrsWI/AAAAAAAAAcw/Fdj8RfOr7I0/s72-c/IMAGE_00128.jpg
View detail
Patilasan Perabu siliwangi

Patilasan Perabu siliwangi



Ziarah dan Berwisata di Petilasan Prabu Siliwangi Rajagaluh

MASYARAKAT Jawa Barat sangat menghormati Prabu Siliwangi, dikarenakan beliau adalah raja terbesar Kerajaan Padjadjaran. Maka tidak heran, setiap tempat yang beliau kunjungi selalu dikeramatkan dan dijaga keasriannya.
Salah satu yang ramai dan banyak dikunjungan masyarakat adalah Petilasan Prabu Siliwangi yang berada di Kampung Pajajar Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.
Lokasinya mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Jarak situs dari Kota Majalengka sekitar 15 km. Bila dari Kota Cirebon kurang lebih 30 km. Perlu hati-hati bila Anda berkendaraan menuju kawasan Desa Pajajaran. Kondisi jalan mulus tetapi kondisi kontur tanah yang berbukitan membuat jalan menanjak dan tikungan yang cukup tajam. Untuk mencapai situs, pengunjung harus melewati permukiman Kampung Pajajar.
Selain berziarah, juga kita dapat berjalan-jalan di dalam kawasan situs yang berkembang menjadi taman wisata. Di dalam taman yang masih terjaga serta dipenuhi dengan pepohonan yang rimbun ini masih dapat disaksikan sejumlah jenis fauna, salah satunya adalah monyet liar.
Selain itu, di dalam area seluas sekitar 5 ha ini terdapat 7 mata air yang sangat jernih dan kerap dikunjungi peziarah. Tiap mata air mempunyai kegunaan yang berbeda, dan terdapat pula tinggalan batu alam yang sering diziarahi. Batu tersebut berukuran cukup besar dan terletak di dalam cungkup. Di dalam cungkup tersebut terdapat juga ruang untuk beribadah. Di bagian lain terdapat menhir yang selalu ditutupi kain putih yang terletak di dalam cungkup. Di samping itu, terdapat selubung berwarna kuning yang disangga empat tiang pipa besi.
Di tempat wisata ziarah ini terdapat beberapa makam atau buyut atau tempat-tempat keramat. Diantaranya disebelah Situ Cipadung ini terdapat Buyut Pertapaan Arjuna yang masuk ke wilayah Desa Indrakila Kecamatan Sindang.
Objek Wisata Prabu Siliwangi terdapat beberapa kolam, ada kolam pemandian yang berbentuk situ ada mushola dan beberapa pedagang. Didalam wisata ini ada tempat pesanggrahan yang diberinama Pasanggrahan Prabu Siliwangi beserta kuncen
Petilasan ini tidak berdiri sendiri, di sebelah barat petilasan terdapat objek purbakala. Di daerah yang termasuk wilayah Desa Indrakila terdapat bukit kecil yang ditumbuhi tanaman keras. Pada bagian ini terdapat beberapa batu alam yang berukuran cukup besar. Pada bagian puncaknya terdapat tegak batu tegak berukuran kecil. Tempat ini dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Hal dapat dimaklumi mengingat tokoh Prabu Siliwangi adalah Raja Pajajaran yang besar, dihormati dan sangat disegani oleh masyarakat di tatar Sunda


Ziarah dan Berwisata di Petilasan Prabu Siliwangi Rajagaluh

MASYARAKAT Jawa Barat sangat menghormati Prabu Siliwangi, dikarenakan beliau adalah raja terbesar Kerajaan Padjadjaran. Maka tidak heran, setiap tempat yang beliau kunjungi selalu dikeramatkan dan dijaga keasriannya.
Salah satu yang ramai dan banyak dikunjungan masyarakat adalah Petilasan Prabu Siliwangi yang berada di Kampung Pajajar Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.
Lokasinya mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Jarak situs dari Kota Majalengka sekitar 15 km. Bila dari Kota Cirebon kurang lebih 30 km. Perlu hati-hati bila Anda berkendaraan menuju kawasan Desa Pajajaran. Kondisi jalan mulus tetapi kondisi kontur tanah yang berbukitan membuat jalan menanjak dan tikungan yang cukup tajam. Untuk mencapai situs, pengunjung harus melewati permukiman Kampung Pajajar.
Selain berziarah, juga kita dapat berjalan-jalan di dalam kawasan situs yang berkembang menjadi taman wisata. Di dalam taman yang masih terjaga serta dipenuhi dengan pepohonan yang rimbun ini masih dapat disaksikan sejumlah jenis fauna, salah satunya adalah monyet liar.
Selain itu, di dalam area seluas sekitar 5 ha ini terdapat 7 mata air yang sangat jernih dan kerap dikunjungi peziarah. Tiap mata air mempunyai kegunaan yang berbeda, dan terdapat pula tinggalan batu alam yang sering diziarahi. Batu tersebut berukuran cukup besar dan terletak di dalam cungkup. Di dalam cungkup tersebut terdapat juga ruang untuk beribadah. Di bagian lain terdapat menhir yang selalu ditutupi kain putih yang terletak di dalam cungkup. Di samping itu, terdapat selubung berwarna kuning yang disangga empat tiang pipa besi.
Di tempat wisata ziarah ini terdapat beberapa makam atau buyut atau tempat-tempat keramat. Diantaranya disebelah Situ Cipadung ini terdapat Buyut Pertapaan Arjuna yang masuk ke wilayah Desa Indrakila Kecamatan Sindang.
Objek Wisata Prabu Siliwangi terdapat beberapa kolam, ada kolam pemandian yang berbentuk situ ada mushola dan beberapa pedagang. Didalam wisata ini ada tempat pesanggrahan yang diberinama Pasanggrahan Prabu Siliwangi beserta kuncen
Petilasan ini tidak berdiri sendiri, di sebelah barat petilasan terdapat objek purbakala. Di daerah yang termasuk wilayah Desa Indrakila terdapat bukit kecil yang ditumbuhi tanaman keras. Pada bagian ini terdapat beberapa batu alam yang berukuran cukup besar. Pada bagian puncaknya terdapat tegak batu tegak berukuran kecil. Tempat ini dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Hal dapat dimaklumi mengingat tokoh Prabu Siliwangi adalah Raja Pajajaran yang besar, dihormati dan sangat disegani oleh masyarakat di tatar Sunda
Patilasan Perabu siliwangi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9brbAYQn5G0tVTEt0J0Vk8Wp-haFBzlvDJTGvOIx1J0uT8qGf26RR7f1vv-O2toXKy1D8OsmbR_nai9dJTE0khccgI268yOH84hkNdnkK2iiCtOt3wnwzKHFWyac74QwjJT5LT0yYPow/s72-c/PetilasanPrabuSiliwangi.jpg
View detail
Obyek Wisata Situ Sangiang

Obyek Wisata Situ Sangiang



Situ Sangiang terletak 800 m atau  sebelum kota Talaga dari arah selatan. Kawasan tersebut terletak pada ketinggian tanah antara 600-800 m.
Ketinggian tanah terendah berada didesa Banjaran dan tertinggi di desa Sangiang. Bentuk permukaan tanah umumnya beragam, namun secara umum adalah relatif datar dengan kemiringan lahan sampai dengan 10%. Lahan-lahan demikian umumnya dipergunakan untuk areal pesawahaan dan perairan.
Dari aspek iklim, kawasan Situ Sangiang termasuk type iklim C2 dengan intensitas curah hujan rata-rata antara tahun 1990-1997 sebesar 1.802 mm/tahun. Curah hujan tertinggi pada tahun 1990 sebesar 3.050 mm/tahun dan terendah terjadi pada tahun 1991 dengan curah hujan sebesar 716 mm/tahun.
Kawasan WW Situ Sangiang dengan pemandangan hutan campuran diantaranya mahoni dan kayu manis ditemukan juga jenis-jenis lain diantaranya alang-alang, rumput teki, gewar, rotan, saliara, kirinyuh, pohpohan, tepus, kiara, manglid, suren, benda, kemiri, pasang dan lain-lain. Sedangkna jenis fauna diantaranya ular sanca, ular sawah, burung kutilang, bincarung, cangkakak, kera, lutung, bai.
Kegiatan Wisata yang dapat dilakukan diantaranya lintas alam, bersampan, memancing dan berkemah.
Di Wana Wisata Situ Sangiang terdapat makam yang dikeramatkan. Juru kunci setempat menyebutkan, makam yang ada dipinggir Situ Sangiang ini merupakan salah satu makam tokoh penyebar Islam didaerah Majalengka dan sekitarnya.
Wajar saja bila berwisata di Situ Sangiang lebih bersifat religius. Ada yang jauh-jauh datang kesitu, hanya ingin berziarah kemakam wali dan kemudian mandi dipinggir situ. Jadi benar-benar wisata itu sangat sakral. Menurut penduduk setempat dan juru kunci situ itu merupakan penjelmaan dari sebuah kerajaan kuno yang disebut kerajaan Telaga.
 
Pada kira-kira zaman abad sebelum ke 15, kewadanaan Talaga adalah bekas salah satu kerajaan, yang bertahta bernama SUNAN TALAGA MANGGUNG, asal keturunan Raja PRABU SILIWANGI, kerajaan di SANGIANG. Beliau mempunyai dua orang putra, satu laki-laki dan satu perempuan, yang laki-laki bernama RADEN PANGLURAH dan yang perempuan bernama RATU SIMBAR KENCANA. Raden Panglurah tidak ada dikeraton sedang melakukan tetapa di GUNUNG BITUNG sebelah selatan Talaga.
Ratu SIMBAR KENCANA mempunyai suami kepala seorang patih di keraton tersebut, yang bernama PALEMBANG GUNUNG, berasal dari Palembang. Patih palembang gunung setelah dirinya dipercaya oleh mertuanya, yaitu sunan Talaga Manggung dan ditaati oleh masyarakatnya, timbul pikiran yang murka ingin menjadi seorang raja di Sangiang Talaga, dengan maksud akan membunuh mertuanya ialah Sunan Talaga Manggung. Setelah mendapat keterangan dari seorang mantra yang bernama CITRA SINGA, bahwa sang raja sangat gagah perkasa tidak satu senjata atau tumbak yang mampu mengambil patinya raja, melainkan oleh suatu senjata  tumbak kawannya raja sendiri ketika ia lahir, dan oleh Citra Singa diterangkan bahwa yang dapat mengambil senjata itu hanya seorang gendek kepercayaan raja yang bernama Centang Barang, Setelah mendapatkan tombak tersebut, kemudian Palembang Gunung membujuk dengan perkataan yang manis-manis dan muluk-muluk kepada Centang Barang untuk mengambil senjata tersebut, dan melakukan pembunuhannya, bila berhasil akan diganjar / akan dinaikan pangkatnya. Kemudian setelah Centang Barang mendapatkan bujukan yang muluk-muluk dari Palembang Gunung ia bersedia melakukan pembunuhan itu.
 
Pada suatu waktu kira-kira jam lima pagi SUNAN TALAGA MANGGUNG baru bangun dari tidurnya dan menuju jamban, beliau diintai oleh Centang Barang, kemudian di tempat yang gelap ditumbak pada pinggang sebelah kiri, sehingga mendapat luka yang parah. Centang Barang setelah melakukan lari jauh dan diburu oleh yang menjaga, tetapi sang prabu bersabda, “biarlah si Centang Barang jangan diburu, nanti juga ia celaka mendapat balasan dari Dewa  karena ia durhaka”. Setelah si Centang Barang keluar dari keraton, ia menjadi gila, ia menggigit-gigit  anggota badannya sampai ia mati.
 
Palembanga Gunung Mendapat kabar tentang peristiwa itu, lalu ia berangkat menengoknya, tetapi keraton tidak ada (hilang) dengan seisinya hilang menjadi situ yang sekarang dinamakan SITU SANGIANG TALAGA. Setelah keadaan keraton hilang, Patih Palembang Gunung diangkat menjadi Raja di Talaga.
 
Lama kelamaan peristiwa itu terbongkar dan ada diantaranya yang memberitahukan kepada RATU SIMBAR KENCANA atau istrinya Palembang Gunung, bahwa kematian ayah handanya adalah perbuatan suaminya sendiri. Setelah mendapat kanbar itu maka SIMBAR KENCANA membulatkan hati untuk membalas dendam kepada suaminya, atas kematian ayah handanya. Pada saat Palembang Gunung sedang tidur nyeyak di tikamnya  (digorok) oleh tusuk konde ratu Simbar Kencana, sehingga mati seketika itu juga.
 
Setelah gunung palembang itu mati, kerajaan belum ada yang menjabatnya maka di angkat Raden Panglurah yang baru pulang dari petapaan (putra sulung dari sunan Talalga Manggung) sedatangnya ke sangiang beliau merasa kaget karena keadaan keraton sudah musnah hanya nampak situ saja dan setelah beliau mendapat kabar dari orang yang bertemu di tempat itu bahwa keraton sudah dipindah tempatkan ke Walang Suji (desa Kagok).
 
Ketika Ratu Simbar Kencana sedang kumpulan dengan ponggawa, datanglah Raden Panglurah yang menuju kepada Ratu Simbar Kencana dan kemudian oleh ratu Simbar Kencana diterangkan atas kematian ayah handanya. Kemudian Raden Panglurah meminta agar yang melanjutkan pemerintahan adalah Ratu Simbar kencana sendri, dan beliau (Raden Panglurah) akan menyusul ayah handanya dengan meminta empat dinas pahlawannya, setelah permintaan dikabukannya, beliau menuju Situ Sangiang dan setelah tiba di Situ Sangiang tersebut beliau beserta pengiringnya turun ke situ sangiang dan turut menghilang.
 
Setelah Palembang Gunung meninggal dunia, Ratu Simbar kencana menikah lagi deangan Raden Kusumalaya Ajar Kutamangu, keturunan Galuh dan mempunyai putra Sunan Parung, dan setelah Ratu Simbar Kencana meninggal dunia, kerajaan pun diturunkannya kepada putranya SUNAN PARUNG.
Sunan Parung mempunyai putra istri bernama Ratu Parung, melanjutkan kerajaannya dengan mempunyai suami Raden Rangga Mantra Putranya Raden Munding  Sari Agung, keturunan Prabu Siliwangi atau Padjajaran.
 
Dari waktu itu Raden Rangga Mantri dan Ratu Parung agamanya ganti menjadi Islam dari agama Budha, yang dikembangkan oleh SUNAN GUNUNG DJATI CIREBON (SYARIF HIDAYAT TULLOH). Raden Rangga Mantri setelah menjadi Islam namanya diganti PRABU PUCUK ULUM. Prabu Pucuk Ulum mempunyai putra bernama SUNAN WANAK PRIH. Sunan Wanak Prih menjadi raja yang bertempat diwaloang suji (Desa Kagok). Sunan Wanak Prih mempunyai putra AMPUH SURAWIJAYA SUNAN KIDAK. Setelah Sunan Wanak Prih Meninggal dunia tahta kerajaannya diturunkan kepada AMPUH SURAWIJAYA, dan kerajaan dipindahkan dari Walang Suji ke Talaga.
 
Ampuh Sura Wijaya mempunyai putra bernama SUNAN PANGERAN SURAWIJAYA, Sunan Ciburuy, diturunkan kepada Putranya DIPATI SUARGA. Dari putra Dipati Suarga diturunkn kepada putranya DIPATI WIRANATA. Kemudian kerajaan itu  diturnkan kepada putranya bernama RADEN SACA EYANG hingga abad ke tujuh belas.
 
Kerajaan dipindahkan (dihilangkan) karena penjajahan, dan pada waktu itu kerajaan di Talaga menjadi KABUPATEN. Raden Saca Nata Eyang meninggalkan kepangkatannya. Diturunkan kepada putranya bernama ARIA SECANATA. Setelah itu 
 
Kabupaten dipindahkan ke Majalengka bertempat di Sindangkasih.
Waktu Kabupaten dipindahkan Bupati  Raden Sacanata menolak sampai beliau pada waktu itu dipensiun. Beliau mempunyai putra bernama PANGERAN SUMANEGARA. Pangeran sumanegara mempunyai putri bernama NYI RADEN ANGREK. Nyi Raden Angrek mempunyai suami bernama KERTADILAGA putra pangeran Kartanegara kamboja. Dari Kartadiliga mempunyai putra bernama NATAKUSUMAH di CIKIFAI TALAGA, sampai sekarang keturunanya masih ada, menjaga (memelihara) barang-barang kuno keturunan Raja Talaga. Barang-Barang kuno tersebut adalah BAJU KERA, ARCA-ARCA, GAMELAN, TUAH MERIAM, BEDIL SUNDUT, dan perkkas lainya yang sekarang masih ada.
 
Adapun bekas keratonnya sudah diubah-ubah menjadi rumah tembok, hanya pintu-pintu dan dinding-dindingnya saja yang ada terbuat dari ukiran kuno, dimiliki oleh keturunanya.
 
Perlu diterangkan bahwa sebelum perang, tidak sedikit yang berziarah ke Situ Sangiang dan kemakam, juga tersebar rotannya (dari talaga).
Dari luar kabupaten, masih banyak orang-orang yang berjiarah sampai sekarang. Di Situ Sangiang ada pekuncenan sebanyak tujuh orang. Demikian cerita singkat ini dikumpulkan dari orang-orang tua dan keturunanya.
 
Dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dengan jarak tempuh dari Majalengka 30km. Kondisi jalan beraspal


Situ Sangiang terletak 800 m atau  sebelum kota Talaga dari arah selatan. Kawasan tersebut terletak pada ketinggian tanah antara 600-800 m.
Ketinggian tanah terendah berada didesa Banjaran dan tertinggi di desa Sangiang. Bentuk permukaan tanah umumnya beragam, namun secara umum adalah relatif datar dengan kemiringan lahan sampai dengan 10%. Lahan-lahan demikian umumnya dipergunakan untuk areal pesawahaan dan perairan.
Dari aspek iklim, kawasan Situ Sangiang termasuk type iklim C2 dengan intensitas curah hujan rata-rata antara tahun 1990-1997 sebesar 1.802 mm/tahun. Curah hujan tertinggi pada tahun 1990 sebesar 3.050 mm/tahun dan terendah terjadi pada tahun 1991 dengan curah hujan sebesar 716 mm/tahun.
Kawasan WW Situ Sangiang dengan pemandangan hutan campuran diantaranya mahoni dan kayu manis ditemukan juga jenis-jenis lain diantaranya alang-alang, rumput teki, gewar, rotan, saliara, kirinyuh, pohpohan, tepus, kiara, manglid, suren, benda, kemiri, pasang dan lain-lain. Sedangkna jenis fauna diantaranya ular sanca, ular sawah, burung kutilang, bincarung, cangkakak, kera, lutung, bai.
Kegiatan Wisata yang dapat dilakukan diantaranya lintas alam, bersampan, memancing dan berkemah.
Di Wana Wisata Situ Sangiang terdapat makam yang dikeramatkan. Juru kunci setempat menyebutkan, makam yang ada dipinggir Situ Sangiang ini merupakan salah satu makam tokoh penyebar Islam didaerah Majalengka dan sekitarnya.
Wajar saja bila berwisata di Situ Sangiang lebih bersifat religius. Ada yang jauh-jauh datang kesitu, hanya ingin berziarah kemakam wali dan kemudian mandi dipinggir situ. Jadi benar-benar wisata itu sangat sakral. Menurut penduduk setempat dan juru kunci situ itu merupakan penjelmaan dari sebuah kerajaan kuno yang disebut kerajaan Telaga.
 
Pada kira-kira zaman abad sebelum ke 15, kewadanaan Talaga adalah bekas salah satu kerajaan, yang bertahta bernama SUNAN TALAGA MANGGUNG, asal keturunan Raja PRABU SILIWANGI, kerajaan di SANGIANG. Beliau mempunyai dua orang putra, satu laki-laki dan satu perempuan, yang laki-laki bernama RADEN PANGLURAH dan yang perempuan bernama RATU SIMBAR KENCANA. Raden Panglurah tidak ada dikeraton sedang melakukan tetapa di GUNUNG BITUNG sebelah selatan Talaga.
Ratu SIMBAR KENCANA mempunyai suami kepala seorang patih di keraton tersebut, yang bernama PALEMBANG GUNUNG, berasal dari Palembang. Patih palembang gunung setelah dirinya dipercaya oleh mertuanya, yaitu sunan Talaga Manggung dan ditaati oleh masyarakatnya, timbul pikiran yang murka ingin menjadi seorang raja di Sangiang Talaga, dengan maksud akan membunuh mertuanya ialah Sunan Talaga Manggung. Setelah mendapat keterangan dari seorang mantra yang bernama CITRA SINGA, bahwa sang raja sangat gagah perkasa tidak satu senjata atau tumbak yang mampu mengambil patinya raja, melainkan oleh suatu senjata  tumbak kawannya raja sendiri ketika ia lahir, dan oleh Citra Singa diterangkan bahwa yang dapat mengambil senjata itu hanya seorang gendek kepercayaan raja yang bernama Centang Barang, Setelah mendapatkan tombak tersebut, kemudian Palembang Gunung membujuk dengan perkataan yang manis-manis dan muluk-muluk kepada Centang Barang untuk mengambil senjata tersebut, dan melakukan pembunuhannya, bila berhasil akan diganjar / akan dinaikan pangkatnya. Kemudian setelah Centang Barang mendapatkan bujukan yang muluk-muluk dari Palembang Gunung ia bersedia melakukan pembunuhan itu.
 
Pada suatu waktu kira-kira jam lima pagi SUNAN TALAGA MANGGUNG baru bangun dari tidurnya dan menuju jamban, beliau diintai oleh Centang Barang, kemudian di tempat yang gelap ditumbak pada pinggang sebelah kiri, sehingga mendapat luka yang parah. Centang Barang setelah melakukan lari jauh dan diburu oleh yang menjaga, tetapi sang prabu bersabda, “biarlah si Centang Barang jangan diburu, nanti juga ia celaka mendapat balasan dari Dewa  karena ia durhaka”. Setelah si Centang Barang keluar dari keraton, ia menjadi gila, ia menggigit-gigit  anggota badannya sampai ia mati.
 
Palembanga Gunung Mendapat kabar tentang peristiwa itu, lalu ia berangkat menengoknya, tetapi keraton tidak ada (hilang) dengan seisinya hilang menjadi situ yang sekarang dinamakan SITU SANGIANG TALAGA. Setelah keadaan keraton hilang, Patih Palembang Gunung diangkat menjadi Raja di Talaga.
 
Lama kelamaan peristiwa itu terbongkar dan ada diantaranya yang memberitahukan kepada RATU SIMBAR KENCANA atau istrinya Palembang Gunung, bahwa kematian ayah handanya adalah perbuatan suaminya sendiri. Setelah mendapat kanbar itu maka SIMBAR KENCANA membulatkan hati untuk membalas dendam kepada suaminya, atas kematian ayah handanya. Pada saat Palembang Gunung sedang tidur nyeyak di tikamnya  (digorok) oleh tusuk konde ratu Simbar Kencana, sehingga mati seketika itu juga.
 
Setelah gunung palembang itu mati, kerajaan belum ada yang menjabatnya maka di angkat Raden Panglurah yang baru pulang dari petapaan (putra sulung dari sunan Talalga Manggung) sedatangnya ke sangiang beliau merasa kaget karena keadaan keraton sudah musnah hanya nampak situ saja dan setelah beliau mendapat kabar dari orang yang bertemu di tempat itu bahwa keraton sudah dipindah tempatkan ke Walang Suji (desa Kagok).
 
Ketika Ratu Simbar Kencana sedang kumpulan dengan ponggawa, datanglah Raden Panglurah yang menuju kepada Ratu Simbar Kencana dan kemudian oleh ratu Simbar Kencana diterangkan atas kematian ayah handanya. Kemudian Raden Panglurah meminta agar yang melanjutkan pemerintahan adalah Ratu Simbar kencana sendri, dan beliau (Raden Panglurah) akan menyusul ayah handanya dengan meminta empat dinas pahlawannya, setelah permintaan dikabukannya, beliau menuju Situ Sangiang dan setelah tiba di Situ Sangiang tersebut beliau beserta pengiringnya turun ke situ sangiang dan turut menghilang.
 
Setelah Palembang Gunung meninggal dunia, Ratu Simbar kencana menikah lagi deangan Raden Kusumalaya Ajar Kutamangu, keturunan Galuh dan mempunyai putra Sunan Parung, dan setelah Ratu Simbar Kencana meninggal dunia, kerajaan pun diturunkannya kepada putranya SUNAN PARUNG.
Sunan Parung mempunyai putra istri bernama Ratu Parung, melanjutkan kerajaannya dengan mempunyai suami Raden Rangga Mantra Putranya Raden Munding  Sari Agung, keturunan Prabu Siliwangi atau Padjajaran.
 
Dari waktu itu Raden Rangga Mantri dan Ratu Parung agamanya ganti menjadi Islam dari agama Budha, yang dikembangkan oleh SUNAN GUNUNG DJATI CIREBON (SYARIF HIDAYAT TULLOH). Raden Rangga Mantri setelah menjadi Islam namanya diganti PRABU PUCUK ULUM. Prabu Pucuk Ulum mempunyai putra bernama SUNAN WANAK PRIH. Sunan Wanak Prih menjadi raja yang bertempat diwaloang suji (Desa Kagok). Sunan Wanak Prih mempunyai putra AMPUH SURAWIJAYA SUNAN KIDAK. Setelah Sunan Wanak Prih Meninggal dunia tahta kerajaannya diturunkan kepada AMPUH SURAWIJAYA, dan kerajaan dipindahkan dari Walang Suji ke Talaga.
 
Ampuh Sura Wijaya mempunyai putra bernama SUNAN PANGERAN SURAWIJAYA, Sunan Ciburuy, diturunkan kepada Putranya DIPATI SUARGA. Dari putra Dipati Suarga diturunkn kepada putranya DIPATI WIRANATA. Kemudian kerajaan itu  diturnkan kepada putranya bernama RADEN SACA EYANG hingga abad ke tujuh belas.
 
Kerajaan dipindahkan (dihilangkan) karena penjajahan, dan pada waktu itu kerajaan di Talaga menjadi KABUPATEN. Raden Saca Nata Eyang meninggalkan kepangkatannya. Diturunkan kepada putranya bernama ARIA SECANATA. Setelah itu 
 
Kabupaten dipindahkan ke Majalengka bertempat di Sindangkasih.
Waktu Kabupaten dipindahkan Bupati  Raden Sacanata menolak sampai beliau pada waktu itu dipensiun. Beliau mempunyai putra bernama PANGERAN SUMANEGARA. Pangeran sumanegara mempunyai putri bernama NYI RADEN ANGREK. Nyi Raden Angrek mempunyai suami bernama KERTADILAGA putra pangeran Kartanegara kamboja. Dari Kartadiliga mempunyai putra bernama NATAKUSUMAH di CIKIFAI TALAGA, sampai sekarang keturunanya masih ada, menjaga (memelihara) barang-barang kuno keturunan Raja Talaga. Barang-Barang kuno tersebut adalah BAJU KERA, ARCA-ARCA, GAMELAN, TUAH MERIAM, BEDIL SUNDUT, dan perkkas lainya yang sekarang masih ada.
 
Adapun bekas keratonnya sudah diubah-ubah menjadi rumah tembok, hanya pintu-pintu dan dinding-dindingnya saja yang ada terbuat dari ukiran kuno, dimiliki oleh keturunanya.
 
Perlu diterangkan bahwa sebelum perang, tidak sedikit yang berziarah ke Situ Sangiang dan kemakam, juga tersebar rotannya (dari talaga).
Dari luar kabupaten, masih banyak orang-orang yang berjiarah sampai sekarang. Di Situ Sangiang ada pekuncenan sebanyak tujuh orang. Demikian cerita singkat ini dikumpulkan dari orang-orang tua dan keturunanya.
 
Dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dengan jarak tempuh dari Majalengka 30km. Kondisi jalan beraspal
Obyek Wisata Situ Sangiang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiruH9OcS6XSOMtLzQdLMKVQuPKimBv9os2WHxtFqTg58Aymiqokx4aAACAXzoVyCCSc3w69IYtVqbK5RoPJWmuMcMn45n5lJXtLYCas227Zotm64TuZsUZkuyIdGr_pbnPB6zpfVVfieU/s72-c/img00156-20110902-1530.jpg
View detail
kab majalengka

kab majalengka


Majalengka, Salah satu kabupaten yang ada di Jawa Barat yang memiliki wilayah lumayan kecil di banding wilayah kabupaten yang lain yang ada di Jawa Barat. Dengan Ibukota yang yang menurut saya kecil dan tidak seramai dengan ibukota-ibukota kabupaten lain di Jabar, Misalnya saja dengan Kuningan, ini di sebabkan Ibukota Kabupaten Majalengka tidak di lewati oleh Jalan Negara. Liat saja Kadipaten dan Jatiwangi yang di lewati jalan negara, walau hanya sebatas kecamatan tapi menurut saya lebih ramai dari Majalengka sendiri. Jantung Keramian Majalengka hanya ada di Alun – Alun dan Pasar Mambo.
Alun-alun Majalengka merupakan pusat dari kota Majalengka di batasi oleh jalan Alun-alun barat dan timur di sebelah barat dan timur serta jalan K.H Abdul Halim dan J

endral Ahmad Yani di sebelah utara dan selatan. Alun-alun majalengka telah di tata ulang beberapa kali,yang paling mencolok adalah di pasangnya 2 patung “Haji dan Hajah geot” dan pemasangan lampu hias. Beda Bupati beda lagi kebijakan menata alun-alun. Pada era Bupati Majalengka yang baru saat ini, alun-alun di jadikan area publik. dan untuk beberapa kali kesempatan, pentas musik atau konser di adakan di alun-alun, yang selama ini biasanya di selenggarakan di lapangan GGM Majalengka yang berjarak 2KM dari pusat kota. Selain itu sempat juga diadakan penataan pasar dadakan “sunday morning” di alun-alun Majalengka, namun kelanjutannya tidak jelas, para pedagang tidak kembali teratur seperti ketika awal penataan. Bagi saya, alun-alun Majalengka mempunyai beberapa pengalaman menarik bagi saya, seperti bermain sepak bola,berkumpul bersama teman atau lari pagi saat hari minggu yang terkadang seperti acara reuni karena sering berjumpa dengan teman lama. Alun-alun Majalengka hanya ramai saat sore, malam minggu atau pun minggu pagi, tapi tak jarang ramai apabila ada acara yang di laksanakan di Alun-alun.



Selain Alun-alun, pusat keramian di Majalengka adalah Pasar Mambo, entah mengapa dinamakan pasar mambo, tapi pasar di sini bukan pasar sesungguhnya. Pasar Mambo adalah sejenis pusat jajanan di kota Majelengka, tapi biasanya lebih ramai di Malam hari, Dulu Pemerintah Daerah hendak memindahkan pasar yang terletak di jalan Babakan Jawa ke Pujasera (pusat jajanan serba ada) namun para pedagang menolak dan tetap berjualan di pasar Mambo sekarang sedangkan Nasib Pujasera sekarang tidak jelas. Banyak jajanan yang di jual di Pasar Mambo, dari Roti bakar, Es campur, Buah-buahan dan lain sebagainya, namun yang paling di kenal adalah mie kocok yang biasa mangkal di sudut perempatan Jalan Babakan Jawa dan Jendral Ahmad Yani ini sering di serbu oleh pembeli apalagi oleh masyarakat Majalengka yang merantau dan pulang kampung ke Majalengka pada saat Lebaran. Selain itu yang sering di cari adalah Tutut, Yaitu sejenis keong sawah yang di masak dengan bumbu dan cara memakannya dengan menyedot daging tutut tersebut. Makanan ini sekarang sulit di temukan karena telah terganti oleh kerang hijau.



Bagi anda yang kebetulan sedang melewati atau berkunjung ke kota Majalengka tidak ada salahnya untuk mengunjungi Alun-alun Majalengka di sore atau di hari minggu pagi lalu memanjakan perut anda di Pasar Mambo pada malam hari, dan nikmati suasana khas Kota Angin, Majalengka.

Majalengka, Salah satu kabupaten yang ada di Jawa Barat yang memiliki wilayah lumayan kecil di banding wilayah kabupaten yang lain yang ada di Jawa Barat. Dengan Ibukota yang yang menurut saya kecil dan tidak seramai dengan ibukota-ibukota kabupaten lain di Jabar, Misalnya saja dengan Kuningan, ini di sebabkan Ibukota Kabupaten Majalengka tidak di lewati oleh Jalan Negara. Liat saja Kadipaten dan Jatiwangi yang di lewati jalan negara, walau hanya sebatas kecamatan tapi menurut saya lebih ramai dari Majalengka sendiri. Jantung Keramian Majalengka hanya ada di Alun – Alun dan Pasar Mambo.
Alun-alun Majalengka merupakan pusat dari kota Majalengka di batasi oleh jalan Alun-alun barat dan timur di sebelah barat dan timur serta jalan K.H Abdul Halim dan J

endral Ahmad Yani di sebelah utara dan selatan. Alun-alun majalengka telah di tata ulang beberapa kali,yang paling mencolok adalah di pasangnya 2 patung “Haji dan Hajah geot” dan pemasangan lampu hias. Beda Bupati beda lagi kebijakan menata alun-alun. Pada era Bupati Majalengka yang baru saat ini, alun-alun di jadikan area publik. dan untuk beberapa kali kesempatan, pentas musik atau konser di adakan di alun-alun, yang selama ini biasanya di selenggarakan di lapangan GGM Majalengka yang berjarak 2KM dari pusat kota. Selain itu sempat juga diadakan penataan pasar dadakan “sunday morning” di alun-alun Majalengka, namun kelanjutannya tidak jelas, para pedagang tidak kembali teratur seperti ketika awal penataan. Bagi saya, alun-alun Majalengka mempunyai beberapa pengalaman menarik bagi saya, seperti bermain sepak bola,berkumpul bersama teman atau lari pagi saat hari minggu yang terkadang seperti acara reuni karena sering berjumpa dengan teman lama. Alun-alun Majalengka hanya ramai saat sore, malam minggu atau pun minggu pagi, tapi tak jarang ramai apabila ada acara yang di laksanakan di Alun-alun.



Selain Alun-alun, pusat keramian di Majalengka adalah Pasar Mambo, entah mengapa dinamakan pasar mambo, tapi pasar di sini bukan pasar sesungguhnya. Pasar Mambo adalah sejenis pusat jajanan di kota Majelengka, tapi biasanya lebih ramai di Malam hari, Dulu Pemerintah Daerah hendak memindahkan pasar yang terletak di jalan Babakan Jawa ke Pujasera (pusat jajanan serba ada) namun para pedagang menolak dan tetap berjualan di pasar Mambo sekarang sedangkan Nasib Pujasera sekarang tidak jelas. Banyak jajanan yang di jual di Pasar Mambo, dari Roti bakar, Es campur, Buah-buahan dan lain sebagainya, namun yang paling di kenal adalah mie kocok yang biasa mangkal di sudut perempatan Jalan Babakan Jawa dan Jendral Ahmad Yani ini sering di serbu oleh pembeli apalagi oleh masyarakat Majalengka yang merantau dan pulang kampung ke Majalengka pada saat Lebaran. Selain itu yang sering di cari adalah Tutut, Yaitu sejenis keong sawah yang di masak dengan bumbu dan cara memakannya dengan menyedot daging tutut tersebut. Makanan ini sekarang sulit di temukan karena telah terganti oleh kerang hijau.



Bagi anda yang kebetulan sedang melewati atau berkunjung ke kota Majalengka tidak ada salahnya untuk mengunjungi Alun-alun Majalengka di sore atau di hari minggu pagi lalu memanjakan perut anda di Pasar Mambo pada malam hari, dan nikmati suasana khas Kota Angin, Majalengka.
kab majalengka
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEL1M_Fc_Mo6ktI3rfQCKfi8Mkdsh6QDO9srE-fbiVql1_cvEwMcBGY2yVMe7RhowA2PVDEzIOJFetLVxtzIPKwF50cW2N7QVUE_XWzQcEAXZgt8WNM6YOPn8XkjRcp5KwS0ucotaKbkk/s72-c/img00325-20120204-1153.jpg
View detail
Curug Majalengka

Curug Majalengka



Majalengka merupakan salah satu kabupaten di wilayah III Cirebon. Majalengka diberkahi dengan panorama alam yang indah dan mempesona yang sungguh mengagumkan untuk dinikmati. Pesona alam Majalengka menyimpan potensi pariwisata yang cukup besar. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Majalengka itu adalah Taman Wisata Curug Cipeutey.

Taman Wisata Curug Cipueteuy terdapat di Blok Dukuh Pasir Desa Bantar Agung adalah merupakan salah satu obyek wisata yang paling lengkap di Kabupaten Majalengka. Karena letak lokasi obyek wisata tersebut berada tepat di bawah kaki Gunung Ciremai, selain menjadi sarana untuk wisata alam, dan wisata kuliner juga Taman Wisata Curug Cipeuteuy ini bisa dijadikan sebagai wisata pendidikan yang dijamin bisa memuaskan para pengunjungnya. Dan Curug Cipeuteuy juga memiliki ciri khas dengan adanya makanan yang dinamakan Pete, Cuhcur, emping, duren, dan kepundung, khas Bantar Agung.
Taman Wisata Curug Cipeuteuy yang dibangun diatas tanah seluas 12 hektar, mulai dibuka secara resmi sejak dua tahun lalu, tepatnya pada bulan Juni 2010 lalu.Sebagai penunjangnya selain karena didukung dengan memiliki panorama alam yang sangat mempesona, Taman Wisata Curug Cipeuteuy ini telah dilengkapi Juga disediakan saung santai untuk keluarga atau rombongan.
Bagi pengunjung yang senang dengan olahraga tantangan bisa menikmati flying fox. Bahkan lokasi yang berada di lingkungan Taman Wisata Curug Cipeuteuy, selain cocok untuk dijadikan sebagai arena wisata keluarga, atau lokasi ini di sediakan tempat makan prasmanan. Disamping itu sediakan lokasi komplek jajanan kuliner, misalnya kupat tahu, baso tahu, mie ayam, soto ayam dan minuman segar.
Guna untuk memberikan pelayanan optimal kepada para pengunjung khusus para pengunjung yang datang ke lokasi telah disiapkan lahan khusus untuk bumi perkemahan yang bisa digunakan untuk kegiatan pendidikan Pramuka yang di selenggarakan oleh pihak sekolah.
Lahan yang disediakan untuk digunakan sebagai bumi perkemahan ini bisa menampung sampai sebanyak 2rb orang peserta, yang telah dilengkapi untuk pengambilan air minum, kayu bakar untuk kegiatan api unggun, tempat MCK, serta disediakan mushola yang cukup memadai. Khusus bagi pihak sekolah yang berminat untuk melaksanakan kegiatan perkemahan di lokasi Taman Wisata  Curug Cipeuteuy, cukup membayar sewanya sebesar Rp9ribu/orang. Sehingga, dengan demikian para pengunjung bisa secara leluasa menikmati keindahan panorama alam yang ada di sekitarnya, dan bisa menikmati sejumlah fasilitas yang tersedia. Bahkan, jika suasana hari sedang cerah, para pengunjung pun dari lokasi Taman Curug Cipeuteuy bisa menikmati langsung keindahan puncak Gunung Ciremai.
Wisata Alam ini memang mempunyai pesona alam yang sungguh indah dan mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Terdapat Dua Air terjun di Wisata ini, yang lebih terkenalnya yaitu Curug Cipeuteuy yang dijadikan nama tempat Wisata ini dan yang satunya adalah curug pari seperti yang dikatakan oleh kang dedi ( begitu saya memanggilnya kepada salah seorang penduduk asli Blok Dukuh Pasir Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka ketika ngobrol-ngobrol ditempat wisata ini) tidak hanya lokasinya yang banyak di tanami pohon pinus tapi juga lokasinya yang berlembah luas sejuk dan satu lagi ada Bumi Perkemahan juga yang tidak jauh dari lokasi ini , lokasi wisata ini tidak terlalu jauh sekitar 2km dari jalur jalan Ds. Bantaragung - Ds. Payung untuk sampai ke pintu gerbang Obyek Wisata Curug Cipeutay. Dengan kondisi jalan yang sedikit banyak tanjakan dan beberapa meter jalan yang belum di aspal tapi masih layak untuk di lewati ( tapi hati-hati kalau musim hujan bisa aja jalan tersebut licin).
Untuk bisa sampai menuju ke lokasi Taman Curug Cipeuteuy bisa dituju dari berbagai arah, jika dari Bunderan Cigasong Majalengka menuju ke arah Cirebon, arah Prapan melintasi Rajagluh belok kea rah Cirebon, dari kabupaten Cirebon menuju arah rajagaluh-majalengka





Majalengka merupakan salah satu kabupaten di wilayah III Cirebon. Majalengka diberkahi dengan panorama alam yang indah dan mempesona yang sungguh mengagumkan untuk dinikmati. Pesona alam Majalengka menyimpan potensi pariwisata yang cukup besar. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Majalengka itu adalah Taman Wisata Curug Cipeutey.

Taman Wisata Curug Cipueteuy terdapat di Blok Dukuh Pasir Desa Bantar Agung adalah merupakan salah satu obyek wisata yang paling lengkap di Kabupaten Majalengka. Karena letak lokasi obyek wisata tersebut berada tepat di bawah kaki Gunung Ciremai, selain menjadi sarana untuk wisata alam, dan wisata kuliner juga Taman Wisata Curug Cipeuteuy ini bisa dijadikan sebagai wisata pendidikan yang dijamin bisa memuaskan para pengunjungnya. Dan Curug Cipeuteuy juga memiliki ciri khas dengan adanya makanan yang dinamakan Pete, Cuhcur, emping, duren, dan kepundung, khas Bantar Agung.
Taman Wisata Curug Cipeuteuy yang dibangun diatas tanah seluas 12 hektar, mulai dibuka secara resmi sejak dua tahun lalu, tepatnya pada bulan Juni 2010 lalu.Sebagai penunjangnya selain karena didukung dengan memiliki panorama alam yang sangat mempesona, Taman Wisata Curug Cipeuteuy ini telah dilengkapi Juga disediakan saung santai untuk keluarga atau rombongan.
Bagi pengunjung yang senang dengan olahraga tantangan bisa menikmati flying fox. Bahkan lokasi yang berada di lingkungan Taman Wisata Curug Cipeuteuy, selain cocok untuk dijadikan sebagai arena wisata keluarga, atau lokasi ini di sediakan tempat makan prasmanan. Disamping itu sediakan lokasi komplek jajanan kuliner, misalnya kupat tahu, baso tahu, mie ayam, soto ayam dan minuman segar.
Guna untuk memberikan pelayanan optimal kepada para pengunjung khusus para pengunjung yang datang ke lokasi telah disiapkan lahan khusus untuk bumi perkemahan yang bisa digunakan untuk kegiatan pendidikan Pramuka yang di selenggarakan oleh pihak sekolah.
Lahan yang disediakan untuk digunakan sebagai bumi perkemahan ini bisa menampung sampai sebanyak 2rb orang peserta, yang telah dilengkapi untuk pengambilan air minum, kayu bakar untuk kegiatan api unggun, tempat MCK, serta disediakan mushola yang cukup memadai. Khusus bagi pihak sekolah yang berminat untuk melaksanakan kegiatan perkemahan di lokasi Taman Wisata  Curug Cipeuteuy, cukup membayar sewanya sebesar Rp9ribu/orang. Sehingga, dengan demikian para pengunjung bisa secara leluasa menikmati keindahan panorama alam yang ada di sekitarnya, dan bisa menikmati sejumlah fasilitas yang tersedia. Bahkan, jika suasana hari sedang cerah, para pengunjung pun dari lokasi Taman Curug Cipeuteuy bisa menikmati langsung keindahan puncak Gunung Ciremai.
Wisata Alam ini memang mempunyai pesona alam yang sungguh indah dan mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Terdapat Dua Air terjun di Wisata ini, yang lebih terkenalnya yaitu Curug Cipeuteuy yang dijadikan nama tempat Wisata ini dan yang satunya adalah curug pari seperti yang dikatakan oleh kang dedi ( begitu saya memanggilnya kepada salah seorang penduduk asli Blok Dukuh Pasir Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka ketika ngobrol-ngobrol ditempat wisata ini) tidak hanya lokasinya yang banyak di tanami pohon pinus tapi juga lokasinya yang berlembah luas sejuk dan satu lagi ada Bumi Perkemahan juga yang tidak jauh dari lokasi ini , lokasi wisata ini tidak terlalu jauh sekitar 2km dari jalur jalan Ds. Bantaragung - Ds. Payung untuk sampai ke pintu gerbang Obyek Wisata Curug Cipeutay. Dengan kondisi jalan yang sedikit banyak tanjakan dan beberapa meter jalan yang belum di aspal tapi masih layak untuk di lewati ( tapi hati-hati kalau musim hujan bisa aja jalan tersebut licin).
Untuk bisa sampai menuju ke lokasi Taman Curug Cipeuteuy bisa dituju dari berbagai arah, jika dari Bunderan Cigasong Majalengka menuju ke arah Cirebon, arah Prapan melintasi Rajagluh belok kea rah Cirebon, dari kabupaten Cirebon menuju arah rajagaluh-majalengka



Curug Majalengka
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS_aMDgBITfEAgwx-qu9vJrsxEziPjcnhqvflk1otzQCFDowOuJu7MpjsgLwsNO970Rje-EIwniIfIjsF_SrjinP6W7INAAta84XOiezBJYLIViy7LdYTSWNaC07ywxbmeDqHUrcrHKKQ/s72-c/fb-album-9.jpg
View detail
WELCOME tO my Website EFUL LOVER <<|>> Seluruh jajaran Staf Team Bisnis Online Selamat Bergabung Di http://efullover.blogspot.com <<|>> Hallo Guys Mau Mendapatkan Informasi Terbaru?? Sangat Mudah, Cukup Dengan Melakukan Kunjungan Secara Berkala DiWebsite EPUL LOVER Ini,Terima Kasih
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Leuwiloa TV - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger