kab majalengka
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEL1M_Fc_Mo6ktI3rfQCKfi8Mkdsh6QDO9srE-fbiVql1_cvEwMcBGY2yVMe7RhowA2PVDEzIOJFetLVxtzIPKwF50cW2N7QVUE_XWzQcEAXZgt8WNM6YOPn8XkjRcp5KwS0ucotaKbkk/s72-c/img00325-20120204-1153.jpg
Majalengka, Salah satu kabupaten yang ada di Jawa Barat yang memiliki wilayah lumayan kecil di banding wilayah kabupaten yang lain yang ada di Jawa Barat. Dengan Ibukota yang yang menurut saya kecil dan tidak seramai dengan ibukota-ibukota kabupaten lain di Jabar, Misalnya saja dengan Kuningan, ini di sebabkan Ibukota Kabupaten Majalengka tidak di lewati oleh Jalan Negara. Liat saja Kadipaten dan Jatiwangi yang di lewati jalan negara, walau hanya sebatas kecamatan tapi menurut saya lebih ramai dari Majalengka sendiri. Jantung Keramian Majalengka hanya ada di Alun – Alun dan Pasar Mambo.
Alun-alun Majalengka merupakan pusat dari kota Majalengka di batasi oleh jalan Alun-alun barat dan timur di sebelah barat dan timur serta jalan K.H Abdul Halim dan J
endral Ahmad Yani di sebelah utara dan selatan. Alun-alun majalengka telah di tata ulang beberapa kali,yang paling mencolok adalah di pasangnya 2 patung “Haji dan Hajah geot” dan pemasangan lampu hias. Beda Bupati beda lagi kebijakan menata alun-alun. Pada era Bupati Majalengka yang baru saat ini, alun-alun di jadikan area publik. dan untuk beberapa kali kesempatan, pentas musik atau konser di adakan di alun-alun, yang selama ini biasanya di selenggarakan di lapangan GGM Majalengka yang berjarak 2KM dari pusat kota. Selain itu sempat juga diadakan penataan pasar dadakan “sunday morning” di alun-alun Majalengka, namun kelanjutannya tidak jelas, para pedagang tidak kembali teratur seperti ketika awal penataan. Bagi saya, alun-alun Majalengka mempunyai beberapa pengalaman menarik bagi saya, seperti bermain sepak bola,berkumpul bersama teman atau lari pagi saat hari minggu yang terkadang seperti acara reuni karena sering berjumpa dengan teman lama. Alun-alun Majalengka hanya ramai saat sore, malam minggu atau pun minggu pagi, tapi tak jarang ramai apabila ada acara yang di laksanakan di Alun-alun.
Selain Alun-alun, pusat keramian di Majalengka adalah Pasar Mambo, entah mengapa dinamakan pasar mambo, tapi pasar di sini bukan pasar sesungguhnya. Pasar Mambo adalah sejenis pusat jajanan di kota Majelengka, tapi biasanya lebih ramai di Malam hari, Dulu Pemerintah Daerah hendak memindahkan pasar yang terletak di jalan Babakan Jawa ke Pujasera (pusat jajanan serba ada) namun para pedagang menolak dan tetap berjualan di pasar Mambo sekarang sedangkan Nasib Pujasera sekarang tidak jelas. Banyak jajanan yang di jual di Pasar Mambo, dari Roti bakar, Es campur, Buah-buahan dan lain sebagainya, namun yang paling di kenal adalah mie kocok yang biasa mangkal di sudut perempatan Jalan Babakan Jawa dan Jendral Ahmad Yani ini sering di serbu oleh pembeli apalagi oleh masyarakat Majalengka yang merantau dan pulang kampung ke Majalengka pada saat Lebaran. Selain itu yang sering di cari adalah Tutut, Yaitu sejenis keong sawah yang di masak dengan bumbu dan cara memakannya dengan menyedot daging tutut tersebut. Makanan ini sekarang sulit di temukan karena telah terganti oleh kerang hijau.